Laman

Minggu, 31 Mei 2015

Cerita Pertama



Bintang malam ini begitu cerah...dan bulan pun selalu setia menemaninya.... Malam ini aku seperti biasa hanya duduk manis diatas kasur sambil memainkan pacarku, eits pacarku bukanlah manusia tetapi sebuah laptop yang ku beri nama “CROOM” dan sikecil “TIKUS” ternyata mereka lebih setia menemaniku dan mengerti apa yang sedang aku rasakan. Namaku RYAN YOGA PRATAMA dan aku hanya seorang anak laki – laki yang berumur 20 thn dan mempunyai hobi membaca novel dan tentunya memainkan “PACAR - PACARKU”.
Aku tidak sekolah melanjutkan kuliah dan jika dibilang bekerja juga tidak tapi aku juga tidak pengangguran.kerjaku hanya pada saat aku piket,dan jika tidak piket y paling hanya kerjabakti membersihkan area sekeliling tempat tinggal. Dan aku juga bisa dibilang PENGANGGURAN YANG DIAKUI NEGARA. Sebenarnya ada perasaan senang dan sedih. Senangnya adalah aku sudah bukan lagi tanggungan ibuku yang seorang Janda anak 3. Sedihnya aku tidak bisa melanjutkan ke Prodi yang berhubungan dengan hobi ku ini.

Jika melihat anak – anak kuliahan aku kadang merasa iri, apa lagi tau mereka dari Prodi SISKOM (SITEM KOMUNIKASI). Itu adalah Prodi yang aku inginkan, tapi karena terbentur aku anak pertama dan harus segera lepas dari Ibuku yang seorang Janda maka mau tidak mau aku harus seperti ini. Aku juga mempunyai hobi PRAMUKA. Karena PRAMUKA aku dapat mengenaal duniaku yang sekarang jauh sebelum aku memasukinya dan karena PRAMUKA aku juga dapat mengenal banyak teman dari seluruh penjuru KALIMANTAN, MALAYSIA, dan BRUNEI DARUSSALAM.
Dan mungkin karena sibuknya aku berurusan dengan “PACARKU” ini sehingga aku lupa terhadap PACAR yang sesungguhnya dan mungkin klo aku udah pacaran sampai lupa makan.Aku pernah punya cwe tapi ya seperti itulah klo aku dah sibuk sma Si Croom n Tikus Hp aja sampai lupa naruhnya dimana, lupa isi pulsa, n bahkan bisa lupa ngasih nada dering ke HP. Tapi biarin aja deh lagian juga g tau kenapa aku rasa belum saatnya buat nyari PACAR yang beneran.
Jujur banyak yang ngejek aku karena aku g da pacar yang real. Tapi aku anggap itu angin lalu aja, dibawa enjoy. Banyak juga cwe yang deket dan nanya masalah itu, tapi aku bingung sendiri. Sebenarnya apa menariknya aku ini? Padahal aku cuman seorang anak laki – laki yang kurus, tinggi, hitam, jelek lagi. Apa mungkin arena seragam pengangguran yang diakui negara ini yang membuat mereka seperti itu? Atau memang benar – benar mereka melihat dari Hatiku? Aku pun selalu bertanya – tanya tentang hal itu.
Padahal aku dibilang Alim juga tidak, rajin shalat juga biasa – biasa aja, anak mesjid juga enggak, pinter apalagi yang ada aku ini nakal iya, keluar malam iya, ketempat Dugem pernah, tapi shalat emank aku kerjakan tetapi aku rasa aku ini g baik juga. Tapi ya sudahlah, mau gimana lagi i’m enjoy with my life. Sekarang cita – cita ku adalah membahagiakan ibuku yang seorang Janda anak 3, karena aku adalah anak pertama, dan adik aku yang cwe kls 2 smp n yang cwo kls 3 sd.
Aku mempunyai tekat untuk membuat mreka ber –2 menjadi orang dan membuatkan sebuah istana sederhana untuk ibuku. Jalan cerita hidupku tidak begitu mulus dan lancar – lancar saja. Sebenarnya aku terlahir dengan orang tua lengkap dan aku dilahirkan di sebuah kota kecil yang merupakan Kota Bahari dan memiliki Pantai yang indah dan merupakan salah satu kota yang dilalui jalur DENDLES di daerah jawa tengah yaitu Kota TEGAL.
Namun tidak lama aku disana karena pada saat kls 1 SD aku mulai Hijrah ke Ibukota Negara Kita JAKARTA.Disana pun aku tidak menetap hingga lulus SD, karena beberapa hal aku berpindah – pindah seperti Zaman Nomaden dulu. Karena SD saja aku pindah sebanyak 5 kali di 3 Kota yang berbeda dan 3 provinsi yang berbeda dengan 3 bahasa dan logat yang berbeda, dan pernah 1 kali tidak naik kelas. Tetapi aku lulus SD,SMP, dan SMA pas dengan anak – anak seumuranku karena aku SD masuk pada usia 5 tahun.
SMP aku mulai kembali ke kota kelahiranku dan menyelesaikannya disana tetapi mulai kelas 3 SMP aku sudah tinggal sendirian karena orang tuaku berada di daerah Bogor Jawa Barat dengan ke – 2 adik – adikku. Setiap liburan sekolah aku sering sekali pulang ketempat mereka dan sendirian dari Tegal menuju Kota Hujan Bogor. Setiap bulan aku selalu dikirim uang jajan dan uang itu selalu aku hemat – hemat untuk keperluanku selama 1 bulan.
Untungnnya aku memiliki tetangga yang baik – baik dan mempunyai 1 orang keluarga yang tinggal bersamaku dengan hanya memiliki seorang anak keccil  yang seumuran dengan adik laki – lakiku. Keluarga itu sederhana dan mereka baik denganku. Padahal hubungan darah saja tidak ada. Masa Putih birukupun berakhir dan aku masih tetap di Tegal. Pada saat kelulusan hanya ibuku dan ke – 2 adikku saja yang datang dan menurutku itu sudah lebigh dari cukup.
Aku mendaftar SMA di salah satu SMA Negeri yang ada di Kota Tegal yang tempatnya bisa dibilang lumayan tidak dekat karena harus menempuh perjalanan ± 30 menit dengan menggunakan sepeda dan melalui jalan pintas. Dan masa – masa indah pun dimulai dari sini. Aku sudah mulai bekerja di Warnet yang ternyata pemilik warnet itu adalah teman dari pamanku yang berada di Garut. Aku bekerja unuk meringankan beban orang tuaku dan mencari tambahan uang jajan.
Untungnya di warnet itu ada 3 Shif waktu dalam sehari sehingga aku bisa bekerja tanpa mengganggu sekolah meskipun kadang – kadang sering ngantuk di sekolah dan ketiduran pada saat jam pelajaran, karena aku mengambil waktu kerja mulai pukul 16.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB setiap harinya. Hasil dari kerja seperti itu lebih banyak ke pengalaman ku tentang komputer yang merupakan hobiku karena kalau masalah gaji hampir sama seperti yang tiap bulan orang tuaku  kirim.
Aku mulai menyukai PRAMUKA sudah sejak SMP dan ternyata mulai bisa aku kembangkan pada saat masa Putih Abu – Abu. Materi yang paling aku suka adalah PEMETAAN DAN KOMPAS, jadi pada saat melaksanakan Penerjunan (Mengajar PRAMUKA) di salah satu SMP Negeri di Kota Tegal aku mengajarkan tentang Peta terhadap adik –adikku itu. Penerjunan dilakukan pada saat aku kls X atau kls 1 SMA dan yang paling berkesan selama ± 4 bulan itu adalah pada saat PERSAMI ( Perkemahan Sabtu Minggu).
Malam yang panjang diakhir perjumpaan dengan mereka adik – adik asuhku dan hari – hari yang penuh dengan kenangan yang sampai saat ini gak akan aku lupakan. Dimasa ini juga aku mulai mendalami permainan Gitar karena di SMA ku semua siswa kls 1 cwe dan cwo wajib bisa gitar. Dan setiap MID SEMESTER dan SEMESTER kami kelas 1 mengadakan penampilan Band dari seluruh kelas 1. Tapi sayang aku hanya ikut 2 kali penampilan karena mulai sibuk di OSIS.
Dan acara yang tidak akan aku lupakan selama di OSIS adalah pada saat ulang tahun sekolah. Akhirnya kenaikan kelas pun tiba, dan akhirnya aku pun menyusul orangtuaku ke Pulau Borneo. Dan disini tidak hanya suasana, teman, lingkungan , dan pergaulan saja. Tetapi disini petualangan baruku dimulai dan PRAMUKA mulai aku jadikan hobi dan Komputer mulai aku pelajari lebih dalam lagi. Pertama datang aku beranggapan kalau di Borneo ini memang seperti yang diceritakan di film – film petualangan.
Dari mulai turun dari Bandara di Pontianak hanya sedikit rumah dan sedikit mobil lalu – lalang di jalanan. Aku pertama tiba di Pontianak bukan orang tuaku yang menjemput ku, tetapi teman kedua orang tuaku pada saat di pontianak yang kebetulan akan pulang kerumahnya setelah pertandingan bulu tangkis anaknya yang no 1 yang ternyata seumuran denganku dan dia laki – laki. Perjalanan ke Kotaku yang selanjutnya adalah sekitar ± 8 jam dari Pontianak dan itu sudah melalui jalur yang baru saja dibuat. Jika bulum ada jalur itu maka akan membutuhkan waktu sekitar ± 13 jam karena memutar.
Tapi aku mulai berpikiran bahwa yang diceritakan film – film petualangan tentang Borneo yang masih Asrii dan hutannya terjaga bukan hanya cerita belakang. Karena sudah hampir 5 jam aku berada di jalan yang berada di tengah – tengah hutan dan tidak ada sinyal sedikitpun. Dan ternyata tidak hanya disini saja tapi di setiap jalan antar Kota/Kabupaten masih banyak terdapat hutan. Tetapi jika kita masuk ke dalam pusat Kota dan Kabupatennya sungguh indah.
Mereka masih menjaga adat istiadat dan budayanya. Banyak ciri khas budaya dan adat dari daerah mereka yang dapat kita lihat, baik itu merupakan gambar, baliho ataupun ukiran – ukiran kayu khas Suku Dayak dan Melayu Borneo. Sebenarnya pada tahun 2000 dulu aku sudah pernah datang kesini tetapi pada saat itu aku masih sangat kecil dan karena tragedi pelemparan batu terhadaku pada saat aku kelas 3 SD di Jakarta maka aku kehilangan beberapa memori tentang masa kecilku.
Dan untuk pertama kalinya aku mulai mengagumi salah satu sungai terbesar di Indonesia yaitu sungai Kapuas yang membelah Kalimantan Barat. Sungai ini berhulu di Kab. Kapuas Hulu atau biasa orang juga menyebutnya Kab. Putusibau dan bermuara di Kota Pontianak. Kota yang akan aku tuju merupakan Kota dengan 2 sungai yang membelah Kota ini menjadi 3 daratan dengan 3 ciri khas Daratan yang berbeda. Di Kota ini Etnis Cina, Melayu, Dayak, Jawa, Padang bahkan Batak dan Ambon juga ada, di Kota ini juga terdapat Pemukiman Transmigrasi yang diadakan pada masa pemerintahan Presiden Suharto.
Kabupaten Sintang itulah nama kotanya, dan sungai yang membelah kota ini menjadi 3 daratan adalah tentunya Sungai Kapuas dan Sungai Melawi. Jadi Kota ini adalah titik pertemuan antara 2 Sungai tersebut. Dikota ini aku melanjutkan sekolahku dari kls 2 SMA hingga selesai dan tinggal bersama keluargaku lengkap setelah hampir 3 tahun berpisah. Akupun bersekolah di sebuah SMA Negeri di Kota ini. Ternyata dikota ini mereka ramah – ramah terhadap warga baru apalagi dari luar daerah.
Logat jawaku masih terbawa di kota ini, but it’s OK not Problem. Aku duduk di kelas XI IPA dan hanya ada 1 kls IPA di Sekolahku dengan jumlah siswa 28 orang dalam kelas ini, ternyata aku tidak sendirian pindah disini masih ada 1 cwo dari Pontianak n 1 cwe dari Jogja tetapi memang asalnya orang asli Kalimantan. Di kelasku ini hanya ada 7 orang cwo dan sisanya cwe. Dan dri sinilah petualanganku dimulai. Dari Kota ini, dari Sekolah ini dan dari Kelas ini.
Tidak susah bagiku yang sudah sering berpindah – pindah tempat tinggal untuk menyesuaikan diri, karena tidak sampai 1 bulan aku sudah dapat bergaul dengan teman – temanku dan logat jawaku yang medok sudah berangsur – angsur hilang tetapi tidak menghilangkan keahlianku dalam berbahasa jawa. Selama aku di sekolah ini dan 3 cwe yang pertama menyapaku tetapi hanya 1 cwe yang dekat. Dia juga seorang PRAMUKA sejati, dan kedekatan kami makin terasa pada saat di kepanitiaan DKC (Dewan Kerja Cabang) yaitu sebuah organisasi PRAMUKA tingkat Kota/Kabupaten yang beranggotakan para pemuda Penegak dan Pandega PRAMUKA.
Dia menjabat ketua DKC menggantikan ketua yang sudah mulai fokus kuliah dan aku wakilnya. Begitu juga kegiatan PRAMUKA  di sekolah, dia ketuanya dan aku wakilnya. Kamipun sering mengikuti kegiatan PRAMUKA keluar kota bersama – sama. Dia orangnya manis, baik, sholeha, pinter, tidak sombong, friendly dan seorang atlet Bela Diri Anggar Kab.Sintang dan Kalbar.
Entah aku memangcinta terhadapnya atau hanya kagum karena sifatnya dan sikapnya. Tetapi yang jelas aku tidak tau persis perasaan apa ini. Disaat aku susah, bingung, butuh teman ngobrol dan butuh jawaban terhadap masalahku dia ada. Susah di Era Globalisasi sekarang ini mencari cwe kaya dia. Dan anehnya pada saat main kerumah mamah malah cepet akrab sama dia, gak kaya sama temen cweku yang lainya. Tapi aku terlalu malu n aku juga menghargai persahabatan ini. Aku takut dia g punya perasaan yang sama dan aku juga hanya kagum terhadapnya bukan benar – benar cinta terhadapnya, dan merusak persahabatan kami.
Cukup yang diatas saja yang tau apa artinya ini. Persahabatan aku dengannya sama dengan persahabatan kami 7 orang laki – laki di kelas IPA. Persahabatan kami berlanjut hingga kelas 3 SMA dan bahkan hingga sekarang. Bahkan kami ber – 7 membentuk tim Futsal dan setiap hari minggu serta pada saat jam pulang sekolah cepat kami selalu bermain Futsal sebelum pulang kerumah.
Kembali ke si “Dia”, anehnya pada saat kelas 3 SMA perasaanku tidak berubah dengannya. Lulus SMA aku berencana mendaftar di Universitas yang sama dengannya tetapi beda jurusan. Tetapi nasib berkata lain dia tidak ditima di salah satu Universitas Negeri di Pontianak dan akhirnya dia harus sekolah di salah satu Universitas di Kota Pelajar JOGJA. Dia selalu cerita kepadaku pada saat mendaftar di Pontianak hingga akhirnya dia mulai bertanya – tanya tentang JOGJA kepadaku.
Ada perasaan sedih karena pasti lama tidak akan bertemu denganya. Setahun sekali  saja belum tentu, tetapi aku coba ikhlas dan berfikir positif. Gwe bukan siapa – siapanya. Gwe cuman sahabatnya aja n seorang sahabat harus mendukung jalan yang terbaik buat sahabatnya itu. Pada saat dia mendaftar kke Jogja dia tidak ada bawa buku masalah agama 1 pun.  Tetapi Universitasnya berkata lain. Banyak juga persoalan Agama yang harus dia jawab, dan aku kaget ketika dia telpon dan meminta bantuanku.
Aku bertanya kepadanya kenapa aku yang ditelponnya untuk meminta bantuan bukan sahabat cwenya yang lain atau temannya yang lain, karena aku sendiri juga tidak mendalami masalah agama. Dan dia hanya menjawab dia cuman yakin terhadapku dan aku pasti bisa membantunya. Ya sudah pertanyaan yang dia tanyakan untuk masuk ke Universitas itu aku berusaha untuk membantunya menjawab.
Tidak lama kemudian dia memberi kabar terhadapku bahwa dia lulus di Universitas itu dan berterima kasih karena telah membantunya mengerjakan soal – soalnya. Sebenarnya ketika dia bertanya oleh – oleh apa yang aku pinta aku hanya menjawab cukup dia pulang ke Sintang degan selamat saja aku sudah senang tetapi dia membelikan aku oleh – oleh berupa barang dan ternyata cocok dan pas.
Akhirnya akupun mulai melanjutkan pencarian ku terhadap”MAU JADI APA AKU SETELAH SMA INI?”. Dan ternyata pada bullan November setelah semua anak Universitas memulai masa Orientasi mereka akupun memulai sesuatu yaang merubah hidupku hingga sekarang ini yaitu “PENGANGGURAN YANG DIAKUI NEGARA DAN DI GAJI OLEH NEGARA” dan si Dia pun segera Terbang ke Jogja. Aku masih sering menghubunginya ketika dia di jogja.
Tetapi selama ± 8 bulan aku miss comunikasi denganya. Selama ± 8 bulan ternyata banyak informasi yang aku lewatkan tentangnya. Ternyata dia sudah ada yang punya dan gak tau kenapa dia juga mulai menjaga jarak, biasanya kalau aku telpon selalu diangkat kalau aku sms pasti dibalas sekarang tidak lagi. Tapi ya sudahlah apa boleh buat, semua sudah diatur sama yang diatas. Akhirnya benar juga sudah 2 tahun aku gak pernah ketemu dia, lebaran juga gak bisa ketemu karena jadwal kami pulang berbeda.
Sekarang cukup menjalani hidupku dengan apa yang ada. Hari – harikupun sibuk dengan kegiatan “PENGANGGURAN YANG DIAKUI NEGARA” ini. Banyak yang tidak percaya kalau aku belum juga punya cwe sekarang, soalnya mereka melihat banyak cwe yang dekat denganku. Tapi semuanya cukup teman saja bagiku tidak lebih. Tapi kalau dipikir apa iya ada cewe yang mau sama aku ini? Kendaraan saja aku g punya, tanggunganku masih banyak, untuk makan saja pas – passan, pulsa aja jarang beli, dengan ibu dan adik – adikku saja jarang komunikasian, apa lagi kalau punya pacar nanti. Bukannya kalau pacaran itu harus lancar komunikasian? Tapi kalau teman – temanku bertanya masalah cwe aku sudah bisa menjawabnya.
Cweku ya si Croom n Si Tikus ini. Aku kadang juga heran kenapa teman – temaanku ini gampang sekali gonta – ganti pasangan? Apa karena mereka cepat bosan dan udah ngerasa gak cocok lagi? Tapi biarkan sajalah itu urusan mreka, asalkan mereka tidak nganggu aku all it’s not problem. Tapi aku juga binggung terhadap diriku sendiri. Kenapa aku selalu malu dan takut kalau dihadapan wanita, untuk meminta nomor hp seorang cwe secara langsung saja aku kadang harus mmengumpulkan keberanian sebesar Pegunungan Alpen dulu dan harus kenal lama dulu.
Atau dalam situasi tekanan dari seniorku dan teman – teman, misalnya jika tidak dapat nomor Hp cwe aku bisa kena hukuman. Dari situ baru aku bisa memberanikan diri memintanya. Tapi buat aku sekarang gak ada pikiran untuk cari cwe. Mungkin karena aku masih punya hati sama dia. Tapi memang di Era Globalisasi ini cukup sulit untuk menemukan cwe yang mempunyai sifat sepertinya. Sudah banyak wanita yang kutemui tapi gak ada yang memiliki sifat kaya dia.
Tapi kalau ngomong masalah Hati gak bakalan ada selesainya, karena rahasia Hati tidak pernah ada satu orangpun yang tau dan Hati sangat sulit untuk di tebak. IT’S THE BEAUTIFULL WORLD IF WE HAVE A COUPLE, BUT FOR ME IT’S BEAUTIFULL WORLD IF WE CAN MAKE OUR LIFE MEANINGFULL TO OUR PARENTS. ^_^

1 komentar:

  1. Best Free Spins 2021 - the online casino bonus deals!
    There are a number of 온카지노 different welcome 제왕 카지노 offers and bonus codes that are added regularly. We 카지노 take a look at the new online casino bonuses and promotions

    BalasHapus