Bintang malam ini begitu
cerah...dan bulan pun selalu setia menemaninya.... Malam ini aku seperti biasa
hanya duduk manis diatas kasur sambil memainkan pacarku, eits pacarku bukanlah
manusia tetapi sebuah laptop yang ku beri nama “CROOM” dan sikecil “TIKUS”
ternyata mereka lebih setia menemaniku dan mengerti apa yang sedang aku
rasakan. Namaku RYAN YOGA PRATAMA dan aku hanya seorang anak laki – laki yang
berumur 20 thn dan mempunyai hobi membaca novel dan tentunya memainkan “PACAR -
PACARKU”.
Aku tidak sekolah melanjutkan
kuliah dan jika dibilang bekerja juga tidak tapi aku juga tidak pengangguran.kerjaku
hanya pada saat aku piket,dan jika tidak piket y paling hanya kerjabakti
membersihkan area sekeliling tempat tinggal. Dan aku juga bisa dibilang PENGANGGURAN
YANG DIAKUI NEGARA. Sebenarnya ada perasaan senang dan sedih. Senangnya adalah
aku sudah bukan lagi tanggungan ibuku yang seorang Janda anak 3. Sedihnya aku
tidak bisa melanjutkan ke Prodi yang berhubungan dengan hobi ku ini.
Jika melihat anak – anak kuliahan
aku kadang merasa iri, apa lagi tau mereka dari Prodi SISKOM (SITEM
KOMUNIKASI). Itu adalah Prodi yang aku inginkan, tapi karena terbentur aku anak
pertama dan harus segera lepas dari Ibuku yang seorang Janda maka mau tidak mau
aku harus seperti ini. Aku juga mempunyai hobi PRAMUKA. Karena PRAMUKA aku
dapat mengenaal duniaku yang sekarang jauh sebelum aku memasukinya dan karena
PRAMUKA aku juga dapat mengenal banyak teman dari seluruh penjuru KALIMANTAN,
MALAYSIA, dan BRUNEI DARUSSALAM.
Dan mungkin karena sibuknya aku
berurusan dengan “PACARKU” ini sehingga aku lupa terhadap PACAR yang
sesungguhnya dan mungkin klo aku udah pacaran sampai lupa makan.Aku pernah
punya cwe tapi ya seperti itulah klo aku dah sibuk sma Si Croom n Tikus Hp aja
sampai lupa naruhnya dimana, lupa isi pulsa, n bahkan bisa lupa ngasih nada
dering ke HP. Tapi biarin aja deh lagian juga g tau kenapa aku rasa belum
saatnya buat nyari PACAR yang beneran.
Jujur banyak yang ngejek aku
karena aku g da pacar yang real. Tapi aku anggap itu angin lalu aja, dibawa
enjoy. Banyak juga cwe yang deket dan nanya masalah itu, tapi aku bingung
sendiri. Sebenarnya apa menariknya aku ini? Padahal aku cuman seorang anak laki
– laki yang kurus, tinggi, hitam, jelek lagi. Apa mungkin arena seragam pengangguran
yang diakui negara ini yang membuat mereka seperti itu? Atau memang benar –
benar mereka melihat dari Hatiku? Aku pun selalu bertanya – tanya tentang hal
itu.
Padahal aku dibilang Alim juga
tidak, rajin shalat juga biasa – biasa aja, anak mesjid juga enggak, pinter
apalagi yang ada aku ini nakal iya, keluar malam iya, ketempat Dugem pernah,
tapi shalat emank aku kerjakan tetapi aku rasa aku ini g baik juga. Tapi ya
sudahlah, mau gimana lagi i’m enjoy with my life. Sekarang cita – cita ku adalah
membahagiakan ibuku yang seorang Janda anak 3, karena aku adalah anak pertama,
dan adik aku yang cwe kls 2 smp n yang cwo kls 3 sd.
Aku mempunyai tekat untuk membuat
mreka ber –2 menjadi orang dan membuatkan sebuah istana sederhana untuk ibuku.
Jalan cerita hidupku tidak begitu mulus dan lancar – lancar saja. Sebenarnya
aku terlahir dengan orang tua lengkap dan aku dilahirkan di sebuah kota kecil
yang merupakan Kota Bahari dan memiliki Pantai yang indah dan merupakan salah
satu kota yang dilalui jalur DENDLES di daerah jawa tengah yaitu Kota TEGAL.
Namun tidak lama aku disana
karena pada saat kls 1 SD aku mulai Hijrah ke Ibukota Negara Kita
JAKARTA.Disana pun aku tidak menetap hingga lulus SD, karena beberapa hal aku
berpindah – pindah seperti Zaman Nomaden dulu. Karena SD saja aku pindah
sebanyak 5 kali di 3 Kota yang berbeda dan 3 provinsi yang berbeda dengan 3
bahasa dan logat yang berbeda, dan pernah 1 kali tidak naik kelas. Tetapi aku
lulus SD,SMP, dan SMA pas dengan anak – anak seumuranku karena aku SD masuk
pada usia 5 tahun.
SMP aku mulai kembali ke kota
kelahiranku dan menyelesaikannya disana tetapi mulai kelas 3 SMP aku sudah
tinggal sendirian karena orang tuaku berada di daerah Bogor Jawa Barat dengan
ke – 2 adik – adikku. Setiap liburan sekolah aku sering sekali pulang ketempat
mereka dan sendirian dari Tegal menuju Kota Hujan Bogor. Setiap bulan aku
selalu dikirim uang jajan dan uang itu selalu aku hemat – hemat untuk
keperluanku selama 1 bulan.
Untungnnya aku memiliki tetangga
yang baik – baik dan mempunyai 1 orang keluarga yang tinggal bersamaku dengan
hanya memiliki seorang anak keccil yang
seumuran dengan adik laki – lakiku. Keluarga itu sederhana dan mereka baik
denganku. Padahal hubungan darah saja tidak ada. Masa Putih birukupun berakhir
dan aku masih tetap di Tegal. Pada saat kelulusan hanya ibuku dan ke – 2 adikku
saja yang datang dan menurutku itu sudah lebigh dari cukup.
Aku mendaftar SMA di salah satu
SMA Negeri yang ada di Kota Tegal yang tempatnya bisa dibilang lumayan tidak
dekat karena harus menempuh perjalanan ± 30 menit dengan menggunakan sepeda dan
melalui jalan pintas. Dan masa – masa indah pun dimulai dari sini. Aku sudah
mulai bekerja di Warnet yang ternyata pemilik warnet itu adalah teman dari
pamanku yang berada di Garut. Aku bekerja unuk meringankan beban orang tuaku
dan mencari tambahan uang jajan.
Untungnya di warnet itu ada 3
Shif waktu dalam sehari sehingga aku bisa bekerja tanpa mengganggu sekolah
meskipun kadang – kadang sering ngantuk di sekolah dan ketiduran pada saat jam
pelajaran, karena aku mengambil waktu kerja mulai pukul 16.00 WIB hingga pukul
24.00 WIB setiap harinya. Hasil dari kerja seperti itu lebih banyak ke
pengalaman ku tentang komputer yang merupakan hobiku karena kalau masalah gaji
hampir sama seperti yang tiap bulan orang tuaku
kirim.
Aku mulai menyukai PRAMUKA sudah
sejak SMP dan ternyata mulai bisa aku kembangkan pada saat masa Putih Abu –
Abu. Materi yang paling aku suka adalah PEMETAAN DAN KOMPAS, jadi pada saat melaksanakan
Penerjunan (Mengajar PRAMUKA) di salah satu SMP Negeri di Kota Tegal aku
mengajarkan tentang Peta terhadap adik –adikku itu. Penerjunan dilakukan pada
saat aku kls X atau kls 1 SMA dan yang paling berkesan selama ± 4 bulan itu
adalah pada saat PERSAMI ( Perkemahan Sabtu Minggu).
Malam yang panjang diakhir
perjumpaan dengan mereka adik – adik asuhku dan hari – hari yang penuh dengan
kenangan yang sampai saat ini gak akan aku lupakan. Dimasa ini juga aku mulai
mendalami permainan Gitar karena di SMA ku semua siswa kls 1 cwe dan cwo wajib
bisa gitar. Dan setiap MID SEMESTER dan SEMESTER kami kelas 1 mengadakan
penampilan Band dari seluruh kelas 1. Tapi sayang aku hanya ikut 2 kali
penampilan karena mulai sibuk di OSIS.
Dan acara yang tidak akan aku
lupakan selama di OSIS adalah pada saat ulang tahun sekolah. Akhirnya kenaikan
kelas pun tiba, dan akhirnya aku pun menyusul orangtuaku ke Pulau Borneo. Dan
disini tidak hanya suasana, teman, lingkungan , dan pergaulan saja. Tetapi
disini petualangan baruku dimulai dan PRAMUKA mulai aku jadikan hobi dan
Komputer mulai aku pelajari lebih dalam lagi. Pertama datang aku beranggapan
kalau di Borneo ini memang seperti yang diceritakan di film – film petualangan.
Dari mulai turun dari Bandara di
Pontianak hanya sedikit rumah dan sedikit mobil lalu – lalang di jalanan. Aku
pertama tiba di Pontianak bukan orang tuaku yang menjemput ku, tetapi teman
kedua orang tuaku pada saat di pontianak yang kebetulan akan pulang kerumahnya
setelah pertandingan bulu tangkis anaknya yang no 1 yang ternyata seumuran denganku
dan dia laki – laki. Perjalanan ke Kotaku yang selanjutnya adalah sekitar ± 8
jam dari Pontianak dan itu sudah melalui jalur yang baru saja dibuat. Jika
bulum ada jalur itu maka akan membutuhkan waktu sekitar ± 13 jam karena
memutar.
Tapi aku mulai berpikiran bahwa
yang diceritakan film – film petualangan tentang Borneo yang masih Asrii dan
hutannya terjaga bukan hanya cerita belakang. Karena sudah hampir 5 jam aku
berada di jalan yang berada di tengah – tengah hutan dan tidak ada sinyal
sedikitpun. Dan ternyata tidak hanya disini saja tapi di setiap jalan antar
Kota/Kabupaten masih banyak terdapat hutan. Tetapi jika kita masuk ke dalam
pusat Kota dan Kabupatennya sungguh indah.
Mereka masih menjaga adat
istiadat dan budayanya. Banyak ciri khas budaya dan adat dari daerah mereka
yang dapat kita lihat, baik itu merupakan gambar, baliho ataupun ukiran –
ukiran kayu khas Suku Dayak dan Melayu Borneo. Sebenarnya pada tahun 2000 dulu
aku sudah pernah datang kesini tetapi pada saat itu aku masih sangat kecil dan
karena tragedi pelemparan batu terhadaku pada saat aku kelas 3 SD di Jakarta
maka aku kehilangan beberapa memori tentang masa kecilku.
Dan untuk pertama kalinya aku
mulai mengagumi salah satu sungai terbesar di Indonesia yaitu sungai Kapuas
yang membelah Kalimantan Barat. Sungai ini berhulu di Kab. Kapuas Hulu atau
biasa orang juga menyebutnya Kab. Putusibau dan bermuara di Kota Pontianak.
Kota yang akan aku tuju merupakan Kota dengan 2 sungai yang membelah Kota ini
menjadi 3 daratan dengan 3 ciri khas Daratan yang berbeda. Di Kota ini Etnis
Cina, Melayu, Dayak, Jawa, Padang bahkan Batak dan Ambon juga ada, di Kota ini
juga terdapat Pemukiman Transmigrasi yang diadakan pada masa pemerintahan
Presiden Suharto.
Kabupaten Sintang itulah nama
kotanya, dan sungai yang membelah kota ini menjadi 3 daratan adalah tentunya
Sungai Kapuas dan Sungai Melawi. Jadi Kota ini adalah titik pertemuan antara 2
Sungai tersebut. Dikota ini aku melanjutkan sekolahku dari kls 2 SMA hingga
selesai dan tinggal bersama keluargaku lengkap setelah hampir 3 tahun berpisah.
Akupun bersekolah di sebuah SMA Negeri di Kota ini. Ternyata dikota ini mereka
ramah – ramah terhadap warga baru apalagi dari luar daerah.
Logat jawaku masih terbawa di
kota ini, but it’s OK not Problem. Aku duduk di kelas XI IPA dan hanya ada 1
kls IPA di Sekolahku dengan jumlah siswa 28 orang dalam kelas ini, ternyata aku
tidak sendirian pindah disini masih ada 1 cwo dari Pontianak n 1 cwe dari Jogja
tetapi memang asalnya orang asli Kalimantan. Di kelasku ini hanya ada 7 orang
cwo dan sisanya cwe. Dan dri sinilah petualanganku dimulai. Dari Kota ini, dari
Sekolah ini dan dari Kelas ini.
Tidak susah bagiku yang sudah
sering berpindah – pindah tempat tinggal untuk menyesuaikan diri, karena tidak
sampai 1 bulan aku sudah dapat bergaul dengan teman – temanku dan logat jawaku
yang medok sudah berangsur – angsur hilang tetapi tidak menghilangkan
keahlianku dalam berbahasa jawa. Selama aku di sekolah ini dan 3 cwe yang
pertama menyapaku tetapi hanya 1 cwe yang dekat. Dia juga seorang PRAMUKA
sejati, dan kedekatan kami makin terasa pada saat di kepanitiaan DKC (Dewan
Kerja Cabang) yaitu sebuah organisasi PRAMUKA tingkat Kota/Kabupaten yang
beranggotakan para pemuda Penegak dan Pandega PRAMUKA.
Dia menjabat ketua DKC menggantikan
ketua yang sudah mulai fokus kuliah dan aku wakilnya. Begitu juga kegiatan
PRAMUKA di sekolah, dia ketuanya dan aku
wakilnya. Kamipun sering mengikuti kegiatan PRAMUKA keluar kota bersama – sama.
Dia orangnya manis, baik, sholeha, pinter, tidak sombong, friendly dan seorang
atlet Bela Diri Anggar Kab.Sintang dan Kalbar.
Entah aku memangcinta terhadapnya
atau hanya kagum karena sifatnya dan sikapnya. Tetapi yang jelas aku tidak tau
persis perasaan apa ini. Disaat aku susah, bingung, butuh teman ngobrol dan
butuh jawaban terhadap masalahku dia ada. Susah di Era Globalisasi sekarang ini
mencari cwe kaya dia. Dan anehnya pada saat main kerumah mamah malah cepet
akrab sama dia, gak kaya sama temen cweku yang lainya. Tapi aku terlalu malu n
aku juga menghargai persahabatan ini. Aku takut dia g punya perasaan yang sama
dan aku juga hanya kagum terhadapnya bukan benar – benar cinta terhadapnya, dan
merusak persahabatan kami.
Cukup yang diatas saja yang tau
apa artinya ini. Persahabatan aku dengannya sama dengan persahabatan kami 7
orang laki – laki di kelas IPA. Persahabatan kami berlanjut hingga kelas 3 SMA
dan bahkan hingga sekarang. Bahkan kami ber – 7 membentuk tim Futsal dan setiap
hari minggu serta pada saat jam pulang sekolah cepat kami selalu bermain Futsal
sebelum pulang kerumah.
Kembali ke si “Dia”, anehnya pada
saat kelas 3 SMA perasaanku tidak berubah dengannya. Lulus SMA aku berencana
mendaftar di Universitas yang sama dengannya tetapi beda jurusan. Tetapi nasib
berkata lain dia tidak ditima di salah satu Universitas Negeri di Pontianak dan
akhirnya dia harus sekolah di salah satu Universitas di Kota Pelajar JOGJA. Dia
selalu cerita kepadaku pada saat mendaftar di Pontianak hingga akhirnya dia
mulai bertanya – tanya tentang JOGJA kepadaku.
Ada perasaan sedih karena pasti
lama tidak akan bertemu denganya. Setahun sekali saja belum tentu, tetapi aku coba ikhlas dan
berfikir positif. Gwe bukan siapa – siapanya. Gwe cuman sahabatnya aja n
seorang sahabat harus mendukung jalan yang terbaik buat sahabatnya itu. Pada
saat dia mendaftar kke Jogja dia tidak ada bawa buku masalah agama 1 pun. Tetapi Universitasnya berkata lain. Banyak
juga persoalan Agama yang harus dia jawab, dan aku kaget ketika dia telpon dan
meminta bantuanku.
Aku bertanya kepadanya kenapa aku
yang ditelponnya untuk meminta bantuan bukan sahabat cwenya yang lain atau
temannya yang lain, karena aku sendiri juga tidak mendalami masalah agama. Dan
dia hanya menjawab dia cuman yakin terhadapku dan aku pasti bisa membantunya.
Ya sudah pertanyaan yang dia tanyakan untuk masuk ke Universitas itu aku
berusaha untuk membantunya menjawab.
Tidak lama kemudian dia memberi
kabar terhadapku bahwa dia lulus di Universitas itu dan berterima kasih karena
telah membantunya mengerjakan soal – soalnya. Sebenarnya ketika dia bertanya
oleh – oleh apa yang aku pinta aku hanya menjawab cukup dia pulang ke Sintang
degan selamat saja aku sudah senang tetapi dia membelikan aku oleh – oleh
berupa barang dan ternyata cocok dan pas.
Akhirnya akupun mulai melanjutkan
pencarian ku terhadap”MAU JADI APA AKU SETELAH SMA INI?”. Dan ternyata pada
bullan November setelah semua anak Universitas memulai masa Orientasi mereka
akupun memulai sesuatu yaang merubah hidupku hingga sekarang ini yaitu
“PENGANGGURAN YANG DIAKUI NEGARA DAN DI GAJI OLEH NEGARA” dan si Dia pun segera
Terbang ke Jogja. Aku masih sering menghubunginya ketika dia di jogja.
Tetapi selama ± 8 bulan aku miss
comunikasi denganya. Selama ± 8 bulan ternyata banyak informasi yang aku
lewatkan tentangnya. Ternyata dia sudah ada yang punya dan gak tau kenapa dia
juga mulai menjaga jarak, biasanya kalau aku telpon selalu diangkat kalau aku
sms pasti dibalas sekarang tidak lagi. Tapi ya sudahlah apa boleh buat, semua
sudah diatur sama yang diatas. Akhirnya benar juga sudah 2 tahun aku gak pernah
ketemu dia, lebaran juga gak bisa ketemu karena jadwal kami pulang berbeda.
Sekarang cukup menjalani hidupku
dengan apa yang ada. Hari – harikupun sibuk dengan kegiatan “PENGANGGURAN YANG
DIAKUI NEGARA” ini. Banyak yang tidak percaya kalau aku belum juga punya cwe
sekarang, soalnya mereka melihat banyak cwe yang dekat denganku. Tapi semuanya
cukup teman saja bagiku tidak lebih. Tapi kalau dipikir apa iya ada cewe yang
mau sama aku ini? Kendaraan saja aku g punya, tanggunganku masih banyak, untuk
makan saja pas – passan, pulsa aja jarang beli, dengan ibu dan adik – adikku
saja jarang komunikasian, apa lagi kalau punya pacar nanti. Bukannya kalau
pacaran itu harus lancar komunikasian? Tapi kalau teman – temanku bertanya
masalah cwe aku sudah bisa menjawabnya.
Cweku ya si Croom n Si Tikus ini.
Aku kadang juga heran kenapa teman – temaanku ini gampang sekali gonta – ganti
pasangan? Apa karena mereka cepat bosan dan udah ngerasa gak cocok lagi? Tapi
biarkan sajalah itu urusan mreka, asalkan mereka tidak nganggu aku all it’s not
problem. Tapi aku juga binggung terhadap diriku sendiri. Kenapa aku selalu malu
dan takut kalau dihadapan wanita, untuk meminta nomor hp seorang cwe secara
langsung saja aku kadang harus mmengumpulkan keberanian sebesar Pegunungan
Alpen dulu dan harus kenal lama dulu.
Atau dalam situasi tekanan dari
seniorku dan teman – teman, misalnya jika tidak dapat nomor Hp cwe aku bisa
kena hukuman. Dari situ baru aku bisa memberanikan diri memintanya. Tapi buat
aku sekarang gak ada pikiran untuk cari cwe. Mungkin karena aku masih punya
hati sama dia. Tapi memang di Era Globalisasi ini cukup sulit untuk menemukan
cwe yang mempunyai sifat sepertinya. Sudah banyak wanita yang kutemui tapi gak
ada yang memiliki sifat kaya dia.
Tapi kalau ngomong masalah Hati
gak bakalan ada selesainya, karena rahasia Hati tidak pernah ada satu orangpun
yang tau dan Hati sangat sulit untuk di tebak. IT’S THE BEAUTIFULL WORLD IF WE HAVE A COUPLE, BUT FOR ME IT’S
BEAUTIFULL WORLD IF WE CAN MAKE OUR LIFE MEANINGFULL TO OUR PARENTS. ^_^
Best Free Spins 2021 - the online casino bonus deals!
BalasHapusThere are a number of 온카지노 different welcome 제왕 카지노 offers and bonus codes that are added regularly. We 카지노 take a look at the new online casino bonuses and promotions